Sabtu, 26 Agustus 2017

Mata Sunyi Hati



Membaca kosakata yang tertera di matamu, seperti mengeja bait rumit makna puisi. Melebihi pekat secangkir kopi hitam yang kutakar_seduh_nikmati dengan menanggalkan jejak pahit meski tinggal ampas.

Lagi, meraba kerling yang jatuh dari tatapmu, tak ubahnya seperti mencari serpihan hilang di laut lepas dengan kedalaman tak terjejak.


Wonsa, 26/07/17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar