Minggu, 03 September 2017

September Kelabu | Inspirasi Kopi







Di pangkal september, daun-daun tak habis gugur dicumbu desau angin yang kadang lembut melenakan namun seketika gusar mengempas kasar.
Mengintip peraduan sepimu, tak mampu kutepis cemburu, pada tembok bercat biru yang betapa puas lekat menatap, juga guling yang senantiasa kau dekap temani lelap.
Apa dikata hendak, semua terlewat tak pun tunduk pada munajat. Sekelebat saja kau kurasa ada, nyata. Selebihnya ilusi semata, mengambang di mata berlama-lama sebelum lumat tergerus pusarannya di palung jiwa.

Mari merawat masing-masing sisi
: kau pada benci, sedang aku tetap bertahan dengan kebodohan diri mencintai meski tak secuilpun kausisakan peduli.


Wonsa, 02/09/2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar