Sabtu, 09 September 2017

Merebah Sunyi - Inspirasi Kopi


Dari kesekian rumit menghimpit, memasung ringkih jiwa anak-anak kerisauan
dalam jeruji pengap bernama keputusasaan. Bersamaan dengan itulah setan-setan
merajuk penuh rayu kenikmatan.
Keteguhan naruni dipertanyakan
:akankah tetap bersetia atau mempersekutukan

Gelap mata hanya akan menyisakan sesal sedemikian dalamnya, wahai hati ...
Ingat bahwa sekian teguk kenikmatan yang tertuang telah kau nikmati berulang
; lagi dan lagi bersulang
hingga berkali mabuk kebahagiaan. Tak lantas sekelumit getir mengaburkan syukur
; hanya sesaat tersungkur berlaku kufur

Rebahkan punggungmu pada gigir sepi, wahai hati ...
rentangkan sepuluh jari menengadah dalam kerelaan menjalani
hingga binar yang pergi mampu terengkuh kembali

Tha, 06/09/'17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar