Kamis, 24 Agustus 2017

Kerelaan Hati



Ini bukan sekadar tentang bagaimana atau seberapa besar usahaku mendapatkan cintamu. Namun lebih tentang ketulusanmu terhadapnya, yaitu bahagiamu ...
Bagaimana bisa rasa dipaksa ada, sedang mata yang lekat kutatap kosong tentangku, namun penuh terisi bayang punggung orang lain.
Jemari yang hendak kugenggam sedang berusaha sepenuh jiwa meraih jemari lain.

Adalah mungkin, jawabku bila suatu ketika rasa ini tak lagi setia menantimu memutar balik langkah menuju hatiku, sedang tuju yang kau mau bukan seorang aku. Melainkan sedekap peluk yang ditakdirkan memberimu segenap kedamaian daripadanya.
Ada kalanya rasa tak berbalas ini kulepas dari cengkeram pengharapan. Meski betapa sulit menuju ikhlas ...

Bahagiamu adalah bahagiaku, sedang bahagiaku bukan bahagiamu. Jadi pergilah ....
Kusemogakan rasamu tersampai, bahagiamu tergapai.

Bila tak mampu merelakan kini, mungkin nanti.
Atau ... rasa ini kan bersetia menunggu hingga kau lelah berlari, atau bisa jadi hingga aku mati.


Wonsa, 250817

Tidak ada komentar:

Posting Komentar