Rabu, 23 Agustus 2017

Kepada Tuan Kopi




Wahai engkau, dengarkanlah
Tidakkah kau lihat?
Kepak asmaraku melemah
Kekata patah di ujung lidah

Rindu, katamu?
Kerinduan manakah?
Rinduku telah bersimbah pekat darah
Meregang dalam rintih, di mana rindu telah tersembelih
yang tersisa hanyalah, remah-remah kamboja
; berserak di pusara jiwa


Yogya, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar